Sabtu, 27 September 2014

RPP EEK SISTEM EKSKRESI



RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
( RPP )

Satuan Pendidikan : SMP N 1 Randudongkal
Mata Pelajaran       : IPA - BIOLOGI
Kelas / Semester    : IX / 1
Alokasi waktu       : 4 X 40’ ( 2x pertemuan )

Standar Kompetensi
Memahami berbagai sistem dalam kehidupan manusia.
Kompetensi Dasar
Mendiskripsikan sistem ekskresi pada manusia dan hubungannya dengan kesehatan
A. Tujuan Pembelajaran
  1. Siswa dapat mengidentifikasikan organ – organ penyusun sistem pengeluaran ( ekskresi ) pada manusia.
  2. Siswa dapat memahami proses pengeluaran zat sisa pada sistem ekskresi manusia.
  3. Siswa dapat mendata penyakit dan kelainan yang terdapat pada organ penyusunan sistem ekskresi.
Karakter Siswa yang diharapkan
  1. Disiplin ( Discipline )
  2. Rasa hormat dan perhatian ( respect )
  3. Tekun ( diligence )
  4. Tanggung jawab ( responsibility )
  5. Ketelitian ( carefulness)
B. Materi Pembelajaran
  • Sistem ekskresi pada manusia dan hubungannya dengan kesehatan.
  • Sistem ekskresi adalah sistem pengeluaran zat sissahasil metabolisme tubuh yang harus dikeluarkan karena bersifat racun
  • Alat-alat Ekskresi pada manusia
Ada beberapa organ yang mempunyai fungsi yang penting sehubungan dengan proses ekskresi, yaitu:
  1. Paru-paru (pulmo), mengeluarkan uap air dan C02.
  2. Hati (hepar), mengeluarkan urea dan membentuk empedu.
  3. Kulit (integumen), mengeluarkan air, garam-garam mineral, dan minyak.
  4. Ginjal (ren), mengeluarkan air berupa urine yang di dalamnya terlarut garam-garam mineral dan senyawa nitrogen.

1. Paru-paru (pulmo)
Paru-paru berfungsi mengeluarkan CO2 dan H2O sebagai sisa proses respirasi.
paru paru Sistem Ekskresi (3): Sistem ekskresi pada manusia
Paru-paru manusia. Sebagai alat respirasi, paru-paru juga berfungsi sebagai alat ekskresi dengan mengeluarkan CO2 dan H2O
2. Hati (hepar)
Hati merupakan kelenjar terbesar yang terdapat di dalam tubuh manusia, berfungsi untuk:
  • menyimpan gula dalam bentuk glikogen
  • merupakan tempat pembongkaran protein menghasilkan amonia/urea
  • detoksifikasi racun
  • tempat pembentukan dan pembongkaran sel darah merah yang sudah rusak
  • membentuk empedu untuk membantu pencernaan lemak
hati Sistem Ekskresi (3): Sistem ekskresi pada manusia
Hati merupakan kelenjar terbesar yang kita miliki. Salah satu fungsi pentingnya berkaitan dengan sistem ekskresi.
Dalam pembongkaran eritrosit, hemoglobin dari eritrosit akan dipecah menjadi hemin, Fe, globin. Globin akan digunakan untuk metabolisme protein lagi atau untuk membentuk hemoblobin baru. Fe disimpan di dalam hati, kemudian dikembalikan ke sumsum tulang, sedangkan hemin akan diubah menjadi zat warna empedu bilirubin dan biliverdin. Selanjutnya, akan dioksidasi menjadi urobilin yang akan memberi warna urine ataupun tinja menjadi kekuning-kuningan.
4.    Kulit (integumen)
Kulit merupakan lapisan pelindung terluar dari tubuh kita. Fungsi kulit diantaranya adalah sebagai berikut:
  • melindungi tubuh dari rangsang mekanis seperti gesekan, kuman, penyinaran, panas, dan zat kimia.
  • mengatur suhu tubuh dengan cara mengeluarkan keringat dan menjaga agar pengeluaran air tidak berlebih
  • sebagai alat ekskresi atau pengeluaran zat, yaitu berupa keringat yang mengandung garam
  • sebagai organ sensoris (penerima rangsang)
penampang kulit Sistem Ekskresi (3): Sistem ekskresi pada manusia
Kompleksitas bagian-bagian kulit manusia. Perhatikan kelenjar keringat (sweat gland)
Kulit terdiri atas dua lapisan, yaitu epidermis (lapisan luar), dan dermis (korium) atau lapisan dalam. Lapisan luar terdiri atas beberapa lapis, yaitu:
  • stratum korneum (lapisan zat tanduk) yang mati dan selalu mengelupas
  • stratum lusidum
  • stratum granulosum yang mengandung pigmen, dan
  • stratum germinativum yaitu lapisan yang selalu membentuk sel-sel kulit ke arah luar.
Pada lapisan dermis terdapat akar rambut, kelenjar, pembuluh darah, serabut saraf, kelenjar minyak (glandula sebasea), dan kelenjar keringat (glandula sudorifera).
Kelenjar keringat menggulung dan berhubungan dengan kapiler darah. Kelenjar tersebut akan menyerap air dan garam-garam mineral dari darah kapiler, dan selanjutnya dikeluarkan melalui kulit sebagai keringat. Keringat yang dikeluarkan di permukaan kulit akan menyerap panas tubuh, sehingga suhu tubuh menjadi tetap. Kegiatan kelenjar keringat di bawah pengaruh pusat pengatur suhu di hipotalamus yang dapat menghasilkan enzim brandikinin.
5.         Ginjal (Ren)
Ginjal merupakan organ ekskresi yang utama, berjumlah sepasang, dan terdapat dalam rongga perut di dekat tulang-tulang pinggang. Berbentuk seperti kacang ercis dengan panjangnya lebih kurang 10 cm. Fungsi ginjal yang utama adalah menyaring darah sehingga menghasilkan urine. Di dalam urine terdapat zat sisa/zat berlebih yang harus dikeluarkan dari dalam tubuh, misalnya:
  • protein-protein asing yang masuk ke dalam tubuh.
  • zat-zat hasil katabolisme seperti urea, asam urat
  • bermacam-macam garam
  • gula darah yang melebihi batas normal
Selain itu ginjal juga berfungsi sebagai organ homeostasis, yaitu organ yang berfungsi menjaga keseimbangan berlangsungnya proses fisiologi dalam tubuh, misalkan dengan cara mempertahankan tekanan osmosis cairan ekstraselular dan mempertahankan keseimbangan asam dan basa.
Anatomi ginjal
Bila ginjal dibelah membujur akan tampak bagian kulit (korteks) dan sumsum ginjal (medulla). Setiap ginjal disusun oleh jutaan nefron (alat penyaring) yang terdapat di dalam korteks. Nefron ini berfungsi untuk menyaring darah hingga terbentuk urine.
anatomi ginjal Sistem Ekskresi (4): Sistem ekskresi pada manusia (ginjal) + video
Anatomi ginjal manusia
Bagian-bagian nefron:
a.     Badan Malpighi (badan renalis) yang terdiri atas:
  • glomerulus
  • kapsula Bowman (simpai Bowman)
b.    Tubulus kontortus, terdiri atas:
  • tubulus kontortus proksimal
  • tubulus kontortus distal
  • tubulus kolektifus
  • lengkung Henle ascenden (naik) dan descenden (turun).
Dari setiap ginjal keluar saluran yang disebut ureter, yang berfungsi untuk menyalurkan urine ke kandung kemih (vesica urinaria). Pada pangkal ureter terdapat ruang ginjal atau pelvis renalis yang merupakan tempat bermuaranya tubulus kolektifus. Bila kandung kemih telah penuh, urine akan dikeluarkan melalui saluran yang disebut urethra.

Proses pembentukan urine
Proses pembentukan urine melalui 3 langkah utama sebagai berikut:
a.    Filtrasi
Glomerulus yang terdapat pada kapsula Bowman menyaring darah (filtrasi) sehingga dihasilkan filtrat glomerulus (urine primer). Di dalam filtrat ini terlarut zat yang masih berguna bagi tubuh maupun zat yang tidak berguna bagi tubuh, seperti glukosa, garam-garam, dan asam amino.
b.    Reabsorbsi
Di dalam tubulus kontortus proksimal zat-zat dalam urine primer yang masih berguna akan diserap kembali (direabsorbsi). Peristiwa ini masih terjadi sampai pada lengkung Henle. Dari peristiwa ini dihasilkan filtrat tubulus atau urine sekunder.

c.    Augmentasi
Pada tubulus kontortus distal ditambahkan zat-zat yang sudah tak berguna dan hendak dibuang (augmentasi), misalnya kelebihan obat, kelebihan vitamin, dan lain-lain. Di tempat ini sudah terbentuk urine sesungguhnya yang selanjutnya disalurkan ke tubulus kolektivus, terus ke pelvis renalis. Dari pelvis renalis, urine mengalir melalui ureter dan ditampung sementara di kandung kemih. Bila kandung kemih telah penuh timbullah rangsangan untuk buang air kecil, dan urine dikeluarkan melalui urethra.
nefron ginjal Sistem Ekskresi (4): Sistem ekskresi pada manusia (ginjal) + video
Proses pembentukan urine pada nefron ginjal.
Ada beberapa faktor yang mempengaruhi jumlah urine yang dikeluarkan, diantaranya sebagai berikut:
  • jumlah air yang diminum
  • pengaruh sistem saraf
  • antidiuretik hormon (ADH). Hormon ini dihasilkan oleh kelenjar hipofisis posterior. Kelebihan ADH dalam darah akan menyebabkan peningkatan proses reabsorbsi air, sehingga urine yang terbentuk menurun. Bila terjadi kekurangan ADH dalam darah, maka tubulus kontortus akan mengalami penurunan proses reabsorbsi air, sehingga dihasilkan urine yang banyak, keadaan ini disebut diabetes insipidus.
  • banyaknya garam yang harus dikeluarkan, dan
  • aktivitas
  • cuaca
C. Metode Pembelajaran
  1. Pendekatan : Kontekstual
  2. Metode : Diskusi, informasi dan percobaan
  3. Model Pembelajaran : Kooperatif dan langsung.

D. Langkah-langkah Pembelajaran



Pertemuan Pertama

1. Kegiatan Pendahuluan
a. Motivasi
  1. Terdiri dari organ apakah sistem ekskresi pada manusia ? dan apa yang di Keluarkannya?
  2. Bagaimana kerja sama kulit dengan ginjal ?
b. Pengetahuan Prasyarat
  • Siswa telah memahami proses pernafasan dan transportasi manusia.
Kegiatan Inti
Eksplorasi
Dalam kegiatan eksplorasi, guru:
  • melibatkan peserta didik mencari informasi yang luas dan dalam tentang topik/tema materi yang akan dipelajari dengan menerapkan prinsip alam takambang jadi guru dan belajar dari aneka sumber
  • Siswa dapat mengidentifikasikan organ – organ penyusun sistem pengeluaran ( ekskresi ) pada manusia.
  • Siswa dapat memahami proses pengeluaran zat sisa pada sistem ekskresi manusia
  • menggunakan beragam pendekatan pembelajaran, media pembelajaran, dan sumber belajar lain;
  • memfasilitasi terjadinya interaksi antarpeserta didik serta antara peserta didik dengan guru, lingkungan, dan sumber belajar lainnya;
  • melibatkan peserta didik secara aktif dalam setiap kegiatan pembelajaran; dan
  • memfasilitasi peserta didik melakukan percobaan di laboratorium, studio, atau lapangan.
Elaborasi
Dalam kegiatan elaborasi, guru:
  • Membiasakan peserta didik membaca dan menulis yang beragam melalui tugas-tugas tertentu yang bermakna;
  • Melengkapi kalimat berdasarkan pemahaman akan suatu percakapan
  • Memfasilitasi peserta didik melalui pemberian tugas, diskusi, dan lain-lain untuk memunculkan gagasan baru baik secara lisan maupun tertulis;
  • Memberi kesempatan untuk berpikir, menganalisis, menyelesaikan masalah, dan bertindak tanpa rasa takut;
  • Memfasilitasi peserta didik dalam pembelajaran kooperatif dan kolaboratif
  • Memfasilitasi peserta didik berkompetisi secara sehat untuk meningkatkan prestasi belajar
  • Memfasilitasi peserta didik membuat laporan eksplorasi yang dilakukan baik lisan maupun tertulis, secara individual maupun kelompok
  • Memfasilitasi peserta didik untuk menyajikan hasil kerja individual maupun kelompok
  • Memfasilitasi peserta didik melakukan pameran, turnamen, festival, serta produk yang dihasilkan
  • Memfasilitasi peserta didik melakukan kegiatan yang menumbuhkan kebanggaan dan rasa percaya diri peserta didik.
Konfirmasi
Dalam kegiatan konfirmasi, guru:
  • Guru bertanya jawab tentang hal-hal yang belum diketahui siswa
  • Guru bersama siswa bertanya jawab meluruskan kesalahan pemahaman, memberikan penguatan dan penyimpulan

Kegiatan Penutup
Dalam kegiatan penutup, guru:
  • bersama-sama dengan peserta didik dan/atau sendiri membuat rangkuman/simpulan pelajaran
  • melakukan penilaian dan/atau refleksi terhadap kegiatan yang sudah dilaksanakan secara konsisten dan terprogram
  • memberikan umpan balik terhadap proses dan hasil pembelajaran
  • merencanakan kegiatan tindak lanjut dalam bentuk pembelajaran remedi, program pengayaan, layanan konseling dan/atau memberikan tugas baik tugas individual maupun kelompok sesuai dengan hasil belajar peserta didik;
PERTEMUAN KEDUA
1.   Kegiatan Pendahuluan
a. Motivasi
  1. Sebutkan 2 kelainan yang terdapat pada organ ekskresi?
  2. Sebutkan 3 penyakit yang terjadi pada organ ekskresi?
b. Pengetahuan Prasyarat
  • Siswa telah memahami organ – organ penyusun sistem pengeluaran .
2. Kegiatan Inti

Eksplorasi
Dalam kegiatan eksplorasi, guru:
  • melibatkan peserta didik mencari informasi yang luas dan dalam tentang topik/tema materi yang akan dipelajari dengan menerapkan prinsip alam adalah guru terbaik dan belajar dari aneka sumber
  • Siswa dapat mendata penyakit dan kelainan yang terdapat pada organ penyusunan sistem ekskresi.
  • menggunakan beragam pendekatan pembelajaran, media pembelajaran, dan sumber belajar lain
  • memfasilitasi terjadinya interaksi antarpeserta didik serta antara peserta didik dengan guru, lingkungan, dan sumber belajar lainnya
  • melibatkan peserta didik secara aktif dalam setiap kegiatan pembelajaran
  • memfasilitasi peserta didik melakukan percobaan di laboratorium, studio, atau lapangan.
Elaborasi
Dalam kegiatan elaborasi, guru:
  • Membiasakan peserta didik membaca dan menulis yang beragam melalui tugas-tugas tertentu yang bermakna
  • Melengkapi kalimat berdasarkan pemahaman akan suatu percakapan
  • Memfasilitasi peserta didik melalui pemberian tugas, diskusi, dan lain-lain untuk memunculkan gagasan baru baik secara lisan maupun tertulis
  • Siswa dengan bimbingan guru melakukan diskusi tentang kelainan dan penyakit yang terdapat pada organ – organ penyusun sistem ekskresi
  • Memberi kesempatan untuk berpikir, menganalisis, menyelesaikan masalah, dan bertindak tanpa rasa takut
  • Memfasilitasi peserta didik dalam pembelajaran kooperatif dan kolaboratif
  • Memfasilitasi peserta didik berkompetisi secara sehat untuk meningkatkan prestasi belajar
  • Memfasilitasi peserta didik membuat laporan eksplorasi yang dilakukan baik lisan maupun tertulis, secara individual maupun kelompok
  • Memfasilitasi peserta didik untuk menyajikan hasil kerja individual maupun kelompok
  • Memfasilitasi peserta didik melakukan pameran, turnamen, festival, serta produk yang dihasilkan
  • Memfasilitasi peserta didik melakukan kegiatan yang menumbuhkan kebanggaan dan rasa percaya diri peserta didik.
Konfirmasi
Dalam kegiatan konfirmasi, guru:
  • memberikan umpan balik positif dan penguatan dalam bentuk lisan, tulisan, isyarat, maupun hadiah terhadap keberhasilan peserta didik
  • memberikan konfirmasi terhadap hasil eksplorasi dan elaborasi peserta didik melalui berbagai sumber
  • memfasilitasi peserta didik melakukan refleksi untuk memperoleh pengalaman belajar yang telah dilakukan,
  • memfasilitasi peserta didik untuk memperoleh pengalaman yang bermakna dalam mencapai kompetensi dasar
Kegiatan Penutup
Dalam kegiatan penutup, guru:
  • bersama-sama dengan peserta didik dan/atau sendiri membuat rangkuman/simpulan pelajaran
  • melakukan penilaian dan/atau refleksi terhadap kegiatan yang sudah dilaksanakan secara konsisten dan terprogram
  • memberikan umpan balik terhadap proses dan hasil pembelajaran
  • merencanakan kegiatan tindak lanjut dalam bentuk pembelajaran remedi, program pengayaan, layanan konseling dan/atau memberikan tugas baik tugas individual maupun kelompok sesuai dengan hasil belajar peserta didik;
E. Media Pembelajaran
  1. Alat dan bahan.
  2. Modul / charta organ – organ ekskresi manusia.
F. Sumber Pembelajaran
  1. Buku IPA Terpadu . .
  2. Buku IPA yang relevan.
  3. Model / Charta alat ekskresi
  4. http//www.biologigonz.blogspot@yahoo.com
G. Penilaian.

https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjj_mFTPw30gL4Vqdh5DKRTa8PsFi_rCYACt7VjkWXpUmYe9xrsmqZI6jeMk7ohJEE6vjyRIumPG0i596h64oHuJDF9k0cfBRlFvdkUdfYQyfZfPBabeuOrhpw2cvb0q5Y5gO-Y3m588xg/s400/rpp+ekskresi.jpg

Mengetahui
Kepala SMP Negeri 1 Randudongkal
Randudongkal, ……..........
 Guru Mata Pelajaran Biologi




ANDY BASHORI, S.Pd        
NIP. 19620528 198302 1 003




               MURNASIH, S.Si
               NIP. 19730630 200312 2 006

Tidak ada komentar:

Posting Komentar