RENCANA
PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
( RPP )
Jenjang Sekolah : SMP Negeri 1 Randudongkal
Mata Pelajaran : BIOLOGI IPA
Kelas / Semester : IX / I
Alokasi waktu : 4 X 40’ ( 2x pertemuan )
Standar
Kompetensi
- Memahami berbagai sistem dalam kehidupan manusia
Kompetensi
Dasar
- Mendiskripsikan sistem reproduksi danpenyakit yang berhubungan dengan sistem reproduksi manusia.
Tujuan
Pembelajaran
- Siswa dapat mengidentifikasikan dan memahami fungsi bagian – bagian dengan reproduksi manusia.
- Siswa dapat menjelaskan tahap – tahap reproduksi manusia.
- Siswa dapat menjelaskan pertumbuhan dan perkembangan manusia.
- Siswa dapat mendata kelainan dan penyakit pada organ sistem reproduksi.
Karakter
siswa yang diharapkan :
- Disiplin ( Discipline )
- Rasa hormat dan perhatian ( respect )
- Tekun ( diligence )
- Tanggung jawab ( responsibility )
- Ketelitian ( carefulness)
Materi
Pembelajaran
- Sistem reproduksi dan penyakit yang berhubungan dengan sistem produksi manusia
Sistem
Reproduksi pada Manusia
Reproduksi pada Manusia
BMC – Seperti halnya mamalia lainnya, manusia bereproduksi
secara seksual dan bersifat vivipar atau melahirkan anaknya. Ovum yang telah
dibuahi oleh sperma akan menghasilkan zigot yang selanjutnya tumbuh dan
berkembang menjadi embrio di dalam uterus (rahim) ibunya.
Alat kelamin manusia dibedakan
menjadi alat kelamin jantan (pria) dan alat kelamin betina (wanita). Baik pria
maupun wanita mempunyai bagian-bagian alat kelamin yang terdapat di dalam tubuh
dan juga yang terdapat di luar tubuh.
Alat
reproduksi pria

Alat kelamin dalam pria terdiri
atas:
a. Testes
Berjumlah sepasang, dan berbentuk
bulat telur. Organ ini tersimpan dalam suatu kantung pelindung yang disebut
skrotum (kantong buah zakar) dan terletak diluar rongga perut, berfungsi untuk
menghasilkan sel kelamin jantan (spermatozoa) dan juga hormon kelamin jantan
yaitu testosteron. Testis banyak mengandung pembuluh halus disebut tubulus
seminiferus.
- Epididimis,
yaitu saluran panjang berkelok-kelok yang terdapat di dalam skrotum yang keluar
dari testis. Setiap testis mempunyai satu epididimis, sehingga jumlahnya
sepasang, kanan dan kiri. Saluran ini panjang dan berbelok-belok di dalam
skrotum. Di dalam epididimis ini sperma disimpan untuk sementara dan menjadi
matang sehingga dapat bergerak.
- Vas deferens,
yaitu saluran yang merupakan lanjutan dari epididimis. Bagian ujung saluran ini
terdapat di dalam kelenjar prostata. Fungsi vas deferens ialah sebagai jalan
sperma dari epididimis ke kantung sperma (vesicula seminalis).
c. Kelenjar
kelamin
Di samping saluran kelamin, alat
kelamin dilengkapi dengan kelenjar kelamin, yang bertugas menghasilkan sekrit
(getah) yaitu:
- Vesicula
seminalis (kantung sperma): berjumlah sepasang, dan menjadi satu kantong.
Dindingnya dapat menghasilkan cairan berwarna kekuningan yang banyak mengandung
makanan untuk sperma.
- Kelenjar
prostat: getah yang dihasilkan dialirkan ke saluran
sperma.
- Kelenjar
bulbo uretra: menghasilkan getah
- Kelenjar
Cowper: terdapat pada pangkal urethra. Getah yang diproduksi berupa lendir
dan dialirkan ke urethra.
Sperma bersama getah yang diproduksi
oleh kelenjar kelamin tadi akan membentuk suatu komponen yang disebut semen.
Semen ini akan dipancarkan keluar melalui uretra yang terdapat di dalam penis
(alat kelamin luar pria).
d. Urethra
Urethra ialah saluran yang terdapat
di dalam penis yang mempunyai dua fungsi, yaitu:
- sebagai saluran
urine dari kandung kemih (vesica urinaria) keluar tubuh
- sebagai saluran
untuk jalannya semen dari kantong semen.
Alat kelamin luar pria terdiri atas:
a. Penis
Merupakan organ yang berperan untuk
kopulasi (persetubuhan). Kopulasi adalah hubungan kelamin (senggama) antara
pria dan wanita yang bertujuan untuk memindahkan semen ke dalam rahim wanita.
Dari dalam penis terdapat uretra berupa saluran yang dikelilingi oleh jaringan
yang banyak mengandung rongga darah (korpus cavernosum). Apabila karena sesuatu
hal korpus cavernosum itu penuh berisi darah, maka penis akan tegang dan
mengembang disebut ereksi. Hanya dalam keadaan ereksilah penis dapat melakukan
tugas sebagai alat kopulasi. Alat reproduksi pada pria mulai berfungsi semenjak
masa puber (± 14 tahun) sampai tua selama manusia itu dalam keadaan sehat.
b. Scrotum
Merupakan kantung tempat kedua
testis berada.
Untuk lebih jelas mengenai alat
reproduksi pria bisa dilihat di sini.
Alat
reproduksi wanita
Seperti halnya pria, alat reproduksi
wanita juga terdiri atas alat kelamin luar dan alat kelamin dalam.
Alat kelamin luar wanita terdiri
atas:

a. Celah luar yang
disebut vulva.
b. Di sebelah kiri
dan kanan celah ini dibatasi oleh sepasang bibir, yaitu bibir besar (labium
mayor) dan bibir kecil (labium minor).
c. Di sebelah depan dari vulva terdapat
tonjolan yang disebut kelentit (klitoris), yang sejarah terjadinya sama dengan
perkembangan penis pada pria.
d. Ke dalam vulva ini bermuara dua
saluran, yaitu saluran urine (urethra) dan saluran kelamin (vagina).
Alat kelamin dalam wanita terdiri
atas:

a. Ovarium
(indung telur)
Berjumlah sepasang, kecil, dan alat
ini terdapat dalam rongga badan, didaerah pinggang, bentuknya seperti telur. Di
dalam ovarium terdapat jaringan kelenjar buntu (kelenjar endokrin) dan jaringan
yang membuat sel telur (ovum) yang disebut folikel.
b. Saluran
reproduksi
- Saluran telur
(tuba fallopi), berjumlah sepasang, kanan dan kiri. Pada bagian pangkalnya
berbentuk corong yang disebut infundibulum. Infundibulum dilengkapi dengan
jumbai-jumbai yang berfungsi untuk menangkap sel telur yang telah masak dan
lepas dari ovarium.
- Rahim
(uterus), bertipe simpleks, artinya hanya memiliki satu ruangan. Berbentuk
buah pir, dan bagian bawahnya mengecil disebut leher rahim (cervix). Dinding
rahim terdiri atas beberapa lapisan otot dan jaringan epitel. Lapisan terdalam
yang membatasi rongga rahim terdiri atas jaringan epitel yang disebut
endometrium atau selaput rahim. Lapisan ini banyak menghasilkan lendir dan
banyak mengandung pembuluh darah. Sebulan sekali, yaitu pada waktu menstruasi
(haid), lapisan ini dilepaskan yang diikuti dengan pendarahan. Dinding rahim
akan selalu mengalami perubahan ketebalan, dan peristiwanya dipengaruhi oleh
hormon.
- Vagina,
merupakan akhir dari saluran kelamin dalam yang terdapat dalam vulva dan
merupakan organ persetubuhan bagi wanita. Karena fungsinya yang penting yakni
untuk melahirkan bayi, maka organ ini banyak mempunyai banyak lipatan. Hal ini
mempermudah wanita pada waktu melahirkan bayinya, sehingga vagina tersebut
tidak sobek. Dinding vagina mempunyai banyak selaput lendir yang berkelenjar,
salah satu kelenjar yang penting ialah glandula Bartholini.
Mekanisme produksi ovum dan siklus
menstruasi
ovarium seorang wanita mampu
memproduksi sel telur setelah masa puber sampai dewasa subur, yaitu berkisar
antara umur 12 sampai dengan 50 tahun. Setelah sel telur habis diovulasikan,
maka seorang wanita tidak lagi mengalami menstruasi (haid), dan disebut masa
menopause. Pada masa menopause alat reproduksi tidak berfungsi lagi dan
mengecil, karena berkurangnya produksi hormon kelamin.
Mekanisme produksi sel telur oleh
folikel diatur oleh hormon yang dihasilkan hipofisis. Mekanisme produksi sel
telur dan siklus menstruasi adalah sebagai berikut.
- Kelenjar
hipofisis menghasilkan hormon FSH (Follicle Stimulating Hormone). Hormon
ini berfungsi untuk memacu pembentukan folikel dalam ovarium.
- Folikel yang
sedang tumbuh tersebut memproduksi hormon estrogen. Fungsi hormon
estrogen ialah:
- merangsang pertumbuhan endometrium dinding rahim
- menghambat produksi FSH oleh pituitari
- memacu pituitari untuk memproduksi hormon LH (Luteinizing Hormone). Keluarnya LH dari hipofisis menyebabkan telur masak, dan keluar dari dalam folikel, peristiwa inilah yang disebut ovulasi.
- Setelah telur
masak dan meninggalkan ovarium, LH mengubah folikel menjadi badan berwarna
kuning yang disebut korpus luteum. Dan sekarang tidak mampu memproduksi
estrogen lagi, tetapi mampu memproduksi hormon progesteron. Hormon
progesteron berfungsi untuk mempercepat dan mempertahankan pertumbuhan
endometrium.
- Bila sel
telur yang keluar dari ovarium tidak dibuahi, produksi estrogen terhenti.
Hal ini menyebabkan kadar estrogen dalam darah sangat rendah, akibatnya
aktivitas hipofisis untuk memproduksi LH juga menurun. Penurunan produksi LH
menyebabkan korpus luteum tidak dapat memproduksi progesteron. Tidak adanya progesteron
dalam darah menyebabkan penebalan dinding rahim tidak dapat dipertahankan,
selanjutnya akan luruh dan terjadilah pendarahan. Inilah yang disebut menstruasi.
- Bila terjadi
pembuahan sel telur oleh sperma, maka zigot yang terbentuk akan melakukan
nidasi / transplantasi (penanaman diri) pada endometrium. Zigot akan
berkembang menjadi embrio, terus menjadi janin. Selanjutnya placenta janin yang
terbentuk akan menghasilkan HCG (Human Chorionic Gonadotropic) yang akan
menggantikan peran progesteron. Janin ini mendapat makanan dari tubuh induknya
dengan perantaraan plasenta (ari-ari / tembuni).
Selaput pembungkus embrio terdiri
dari amnion, korion, sakus vitelinus dan alantois.



Janin kucing sebagai contoh
perbandingan: 1 umbilicus, 2 amnion, 3 allantois, 4 kantung kuning telur, 5
perdarahan, 6 placenta

Sakus vitelinus (kantong kuning telur) terletak di antara amnion dan
plasenta, merupakan tempat pembentukan sel-sel darah dan pembuluh-pembuluh
darah yang pertama. Selaput-selaput tersebut berfungsi untuk:
- Melindungi embrio terhadap kekeringan dan goncangan-goncangan.
- Membantu proses pernapasan, ekskresi dan fungsi-fungsi penting lainnyaselama kehidupannya didalam rahim.
Amnion
Merupakan selaput yang membatasi
ruangan amnion di mana terdapat embrio. Dinding amnion menghasilkan cairan
berupa air ketuban yang berguna untuk menjaga agar embrio tetap basah dan tahan
goncangan.
Korion
Merupakan selaput yang terdapat di
sebelah luar amnion. Korion dan alantois akan tumbuh keluar membentuk jonjot
dan berhubungan dengan dinding rahim. Jonjot-jonjot korion menempel pada
dinding rahim. Di dalamnya terdapat pembuluh-pembuluh darah yang berhubungan
dengan peredaran darah ibu dengan perantaraan plasenta.
Alantois
Terletak di dalam tali pusat.
Jaringan epitelnya menghilang dan yang menetap adalah pembuluh-pembuluh
darahnya yang berfungsi untuk menghubungkan sirkulasi embrio dengan plasenta.
Plasenta dengan embrio dihubungkan oleh tali pusat. Di dalamnya terdapat 2 buah
pembuluh nadi dan sebuah pembuluh balik yang berhubungan dengan
pembuluh-pembuluh darah di dalam plasenta. Zat makanan dan oksigen dari
pembuluh darah induknya melalui plasenta ke tali pusat dan selanjutnya ke
pembuluh darah embrio. Sedang zat sisa metabolisma dan CO2 dari
pembuluh darah embrio, ke tali pusat, terus ke plasenta, dan akhirnya dialirkan
ke pembuluh darah ibu. Bila pertumbuhan dan perkembangan janin telah sempurna,
janin akan keluar melalui vagina. Selubung janin akan pecah, diikuti keluarnya
plasenta.
Berikut ini adalah animasi tentang
alat-alat reproduksi pada pria dan wanita, termasuk proses kelahiran bayi.
Perhatikan juga bagaimana bayi melakukan positioning saat keluar dari dalam
rahim:
Daur menstruasi
BMC – Menstruasi adalah proses normal yang harus dialami oleh semua wanita subur, yang ditandai dengan keluarnya darah dari vagina karena terjadi pengelupasan dinding rahim (endometrium). Peristiwa ini erat kaitannya dengan produksi ovum (telur). Itu sebabnya jika ada gangguan siklus menstruasi orang banyak mengaitkannya dengan terjadinya gangguan kesuburan.Untuk memahami bagaimana terjadinya menstruasi, kita harus kembali ke masalah hormon yang dikeluarkan oleh hipofisis. Mekanisme produksi ovum diatur oleh hormon yang dihasilkan oleh bagian otak yang disebut hipofisis/pituitary. Ceritanya begini: pada saat tertentu hipofisis menghasilkan hormon FSH (Follicle Stimulating Hormone) atau hormon yang merangsang pembentukan folikel. Pembentukan folikel terjadi di dalam ovarium (indung telur), umumnya yang aktif adalah ovarium sebelah kiri. Di dalam folikel inilah terdapat calon ovum.
Folikel yang sedang tumbuh tersebut menghasilkan hormon estrogen yang berfungsi merangsang pertumbuhan endometrium (penebalan dinding rahim). Sejalan dengan perkembangan folikel, maka estrogen yang dihasilkan akan semakin banyak, sehingga pada kadar tertentu akan merangsang hipofisis untuk menghasilkan hormon LH (Luteinizing Hormone) yang menyebabkan folikel pecah sehingga ovum keluar dan masuk ke dalam tuba fallopi/oviduct (saluran telur). Peristiwa inilah yang disebut ovulasi. Umumnya ovulasi terjadi sekitar hari ke-14 dihitung sejak awal terjadinya menstruasi (lihat gambar). Inilah yang disebut dengan masa subur wanita.
Folikel yang telah pecah tersebut akah berubah menjadi berwarna kekuningan dan disebut korpus luteum. Badan kuning ini selanjutnya mengeluarkan hormon progesteron yang berfungsi untuk mempercepat dan mempertahankan pertumbuhan endometrium. Untuk diketahui bahwa pada endometrium (penebalan dinding rahim) inilah kelak zigot (calon bayi) akan tumbuh dan memperoleh makanan dari ibunya melalui plasenta (ari-ari/tembuni). Endometrium dibentuk dari jalinan kapiler darah dan jaringan lain yang hangat dan lembut.

Ada dua kemungkinan yang terjadi pada telur. Pertama, bila ovum yang telah keluar tadi dibuahi sehingga terbentuk zigot, kemudian melakukan penempelan (nidasi) pada endometrium dan selanjutnya berkembang menjadi embrio, akhirnya menjadi janin. Selama masa perkembangan tersebut janin membentuk plasenta yang dia gunakan untuk mengambil makanan dan oksigen dari ibunya. Nah, hebatnya plasenta ini bisa menghasilkan hormon HCG (Human Chorionic Gonadotropic) yang berfungsi mempertahankan penebalan endometrium yang digunakan janin sebagai media pertumbuhannya. Jadi HCG berfungsi menggantikan peran hormon progesteron, karena hormon ini tidak bisa diproduksi terus oleh korpus luteum.
Kedua, jika ovum tidak dibuahi akan mati dalam waktu sekitar 24 jam. Sementara itu karena progesteron tidak dapat terus diproduksi oleh korpus luteum, akibatnya kadarnya terus turun. Ini berakibat endometrium tidak bisa dipertahankan, dan akhirnya mengelupas. Jaringan endometrium akan meluruh bersama darah yang dikeluarkan melalui vagina. Inilah proses yang disebut menstruasi.
2.
Kelainan dan
penyakit pada sistem reproduksi yang biasa dijumpai dalam kehidupan sehari-hari
dan upaya mengatasinya
Beberapa kelainan dan penyakit
yang berkaitan dengan sistem reproduksi, yaitu:
1.
AIDS
AIDS
(Acquired Immuno Deficiency Syndrome) merupakan penyakit yang disebabkan oleh
virus HIV (Human Immuno Virus). HIV adalah virus yang menyerang sistem
kekebalan tubuh manusia, sedangkan AIDS merupakan suatu kondisi dimana HIV
telah merusak sistem kekebalan tubuh seseorang dalam jangka waktu yang lama.
Umumnya AIDS akan muncul setelah HIV menyerang sistem kekebalan tubuh lebih
dari 5-10 tahun. HIV tidak ditularkan melalui kontak sosial, seperti berjabat
tangan, bercakap-cakap, berjalan, dan sebagainya, karena virus ini akan mati
setelah beberapa jam berada di luar tubuh.
Adapun
tanda-tanda dan gejala-gejala yang muncul jika seseorang menderita AIDS adalah
sebagai berikut:
a.
Daya
tahan tubuh menurun
b.
Limfosit
menurun
c.
Berat
badan menurun
d.
Badan
lemah terus-menerus tanpa sebab
e.
Panas
dingin seperti sakit flu
f.
Banyak
berkeringat pada malam hari
g.
Sakit
kepala secara terus-menerus
h.
Kelenjar
getah bening membengkak selama lebih dari 3 bulan
i.
Batuk
kering
j.
Sesak
napas
k.
Diare
kronis
Sampai
saat ini, AIDS belum ada obatnya sehingga pada umumnya penderita berakhir
dengan kematian. Pencegahan penyakit ini lebih ditekankan kepada sikap moral
atau perilaku masyarakat. Orang yang taat beragama kecenderungan untuk tertular
penyakit ini sangat minim. Sebaliknya, pada wanita penjaja seks (WPS)
kemungkinan tertular sangat besar. Yang lebih berperan penting untuk mencegah
tertularnya penyakit AIDS adalah pribadi masing-masing. Jika tidak ingin
tertular maka jangan sekali-kali melakukan hubungan seksual dengan
berganti-ganti pasangan atau melakukannya di luar nikah. Sekali saja melakukan
hubungan seksual dengan penderita AIDS, maka secara langsung akan terkena
penyakit tersebut.
2.
Gonorea
Gonorea
merupakan penyakit kelamin yang disebabkan oleh bakteri. Bakteri ini menyebar
ke seluruh tubuh sehingga menyebabkan rasa nyeri pada sendi dan mengakibatkan
kemandulan. Gejala penyakit ini adalah keluarnya cairan seperti nanah dari
saluran kelamin, rasa panas, dan sering kencing. Penyakit ini dapat disembuhkan
jika cepat dilakukan pengobatan dengan menggunakan antibiotik.
3.
Sifilis
Sifilis
merupakan penyakit kelamin yang disebabkan oleh bakteri. Tanda-tanda penyakit
ini adalah sebagai berikut:
a.
Terjadinya
luka pada alat kelamin, rektum, lidah, dan bibir tetapi luka tersebut tidak
menyebabkan sakit.
b.
Pembengkakan
kelenjar getah bening pada bagian paha
c.
Nyeri
pada tulang dan sendi
d.
Ruam
pada tubuh, khususnya pada telapak kaki dan tangan
Tanda-tanda
penyakit ini bisa hilang. Namun bakteri yang menyebabkan penyakit ini tetap
berada di dalam tubuh dan dapat menyerang otak setelah beberapa tahun sehingga
menyebabkan kebutaan dan gila. Penyakit sifilis dapat disembuhkan jika cepat
dilakukan pengobatan dengan menggunakan antibiotik.
4.
Herpes
genitalis
Herpes
genitalis merupakan penyakit kelamin yang disebabkan oleh virus Herpes
simpleks. Tanda-tandanya adalah timbulnya rasa gatal atau sakit pada daerah
kelamin dan adanya luka yang terbuka atau lepuhan air.
5.
Kandida
(Keputihan)
Merupakan
infeksi pada dinding vagina. Untuk mencegahnya maka seorang perempuan harus
menjaga kebersihan diri.
6.
Klamidia
(Klamidiasis)
Untuk
mencegahnya maka seseorang harus menjaga kebersihan diri.
Metode
Pembelajaran
- Pendekatan : Konsektual.
- Metode : Observasi, Diskusi dan Informasi.
Langkah-langkah
Pembelajaran
Pertemuan Pertama
Pendahuluan
Motivasi
Motivasi
- Terdiri dari apakah organ sistem reproduksi ?
- Mengapa ada orang yang mandul ?
- Di manakah pertumbuhan dan perkembangan manusia sebelum dilahirkan ?
- Berasal dari manakah kebutuhan hidup janin ?
Pengetahuan
Prasyarat
- Siswa telah memahami perkembangan generatif ( seksual )
- Siswa telah memahami organ – organ sistem reproduksi
Kegiatan Inti
Eksplorasi
Dalam kegiatan
eksplorasi,
- guru: melibatkan peserta didik mencari informasi yang luas dan dalam tentang topik/tema materi yang akan dipelajari dan belajar dari aneka sumber
- Siswa dapat mengidentifikasikan dan memahami fungsi bagian – bagian dengan reproduksi manusia.
- Siswa dapat menjelaskan tahap – tahap reproduksi manusia.
- Siswa dapat menjelaskan pertumbuhan dan perkembangan manusia.
- menggunakan beragam pendekatan pembelajaran, media pembelajaran, dan sumber belajar lain;
- memfasilitasi terjadinya interaksi antarpeserta didik serta antara peserta didik dengan guru, lingkungan, dan sumber belajar lainnya
- melibatkan peserta didik secara aktif dalam setiap kegiatan pembelajaran; dan
- memfasilitasi peserta didik melakukan percobaan di laboratorium, studio, atau lapangan.
Elaborasi
Dalam kegiatan
elaborasi,
- guru: Membiasakan peserta didik membaca dan menulis yang beragam melalui tugas-tugas tertentu yang bermakna
- Melengkapi kalimat berdasarkan pemahaman akan suatu percakapan
- Memfasilitasi peserta didik melalui pemberian tugas, diskusi, dan lain-lain untuk memunculkan gagasan baru baik secara lisan maupun tertulis
- Memberi kesempatan untuk berpikir, menganalisis, menyelesaikan masalah, dan bertindak tanpa rasa takut
- Siswa mengamati model / charta organ – organ penyusun sistem reproduksi dilanjutkan diskusi tahap – tahap reproduksi manusia
- Memfasilitasi peserta didik dalam pembelajaran kooperatif dan kolaboratif
- Memfasilitasi peserta didik berkompetisi secara sehat untuk meningkatkan prestasi belajar
- Memfasilitasi peserta didik membuat laporan eksplorasi yang dilakukan baik lisan maupun tertulis, secara individual maupun kelompok
- Memfasilitasi peserta didik untuk menyajikan hasil kerja individual maupun kelompok
- Memfasilitasi peserta didik melakukan pameran, turnamen, festival, serta produk yang dihasilkan
- Memfasilitasi peserta didik melakukan kegiatan yang menumbuhkan kebanggaan dan rasa percaya diri peserta didik.
Konfirmasi
Guru:
- Guru bertanya jawab tentang hal-hal yang belum diketahui siswa
- Guru bersama siswa bertanya jawab meluruskan kesalahan pemahaman, memberikan penguatan dan penyimpulan
Kegiatan Penutup
- guru: bersama-sama dengan peserta didik dan/atau sendiri membuat rangkuman/simpulan pelajaran
- melakukan penilaian dan/atau refleksi terhadap kegiatan yang sudah dilaksanakan secara konsisten dan terprogram
- memberikan umpan balik terhadap proses dan hasil pembelajaran
- merencanakan kegiatan tindak lanjut dalam bentuk pembelajaran remedi, program pengayaan, layanan konseling dan/atau memberikan tugas baik tugas individual maupun kelompok sesuai dengan hasil belajar peserta didik;
Pertemuan Kedua
Kegiatan
Pendahuluan
Motivasi
Motivasi
- Sebutkan 3 penyakit pada organ sistem reproduksi ?
Pengetahuan
Prasyarat
- Siswa telah memahami organ – organ sistem reproduksi manusia.
Kegiatan
Inti
Eksplorasi
- guru melibatkan peserta didik mencari informasi yang luas dan dalam tentang topik/tema materi yang akan dipelajari dan belajar dari aneka sumber;
- Siswa dapat mendata kelainan dan penyakit pada organ sistem reproduksi.
- menggunakan beragam pendekatan pembelajaran, media pembelajaran, dan sumber belajar lain
- memfasilitasi terjadinya interaksi antarpeserta didik serta antara peserta didik dengan guru, lingkungan, dan sumber belajar lainnya
- melibatkan peserta didik secara aktif dalam setiap kegiatan pembelajaran; dan memfasilitasi peserta didik melakukan percobaan di laboratorium, studio, atau lapangan.
Elaborasi
- Guru membiasakan peserta didik membaca dan menulis yang beragam melalui tugas-tugas tertentu yang bermakna
- Melengkapi kalimat berdasarkan pemahaman akan suatu percakapan
- Memfasilitasi peserta didik melalui pemberian tugas, diskusi, dan lain-lain untuk memunculkan gagasan baru baik secara lisan maupun tertulis
- Dengan bimbingan guru siswa melakukan diskusi tentang kelainan dan penyakit pada organ sistem reproduksi
- Memberi kesempatan untuk berpikir, menganalisis, menyelesaikan masalah, dan bertindak tanpa rasa takut
- Memfasilitasi peserta didik dalam pembelajaran kooperatif dan kolaboratif
- Memfasilitasi peserta didik berkompetisi secara sehat untuk meningkatkan prestasi belajar
- Memfasilitasi peserta didik membuat laporan eksplorasi yang dilakukan baik lisan maupun tertulis, secara individual maupun kelompok
- Memfasilitasi peserta didik untuk menyajikan hasil kerja individual maupun kelompok
- Memfasilitasi peserta didik melakukan pameran, turnamen, festival, serta produk yang dihasilkan
- Memfasilitasi peserta didik melakukan kegiatan yang menumbuhkan kebanggaan dan rasa percaya diri peserta didik.
Konfirmasi
- Guru: memberikan umpan balik positif dan penguatan dalam bentuk lisan, tulisan, isyarat, maupun hadiah terhadap keberhasilan peserta didik
- Memberikan konfirmasi terhadap hasil eksplorasi dan elaborasi peserta didik melalui berbagai sumber
- Memfasilitasi peserta didik melakukan refleksi untuk memperoleh pengalaman belajar yang telah dilakukan
- Memfasilitasi peserta didik untuk memperoleh pengalaman yang bermakna dalam mencapai kompetensi dasar
- Berfungsi sebagai narasumber dan fasilitator dalam menjawab pertanyaan peserta didik yang menghadapi kesulitan, dengan menggunakan bahasa yang baku dan benar
- Membantu menyelesaikan masalah
- Memberi acuan agar peserta didik dapat melakukan pengecekan hasil eksplorasi
- Memberi informasi untuk bereksplorasi lebih jauh
- Memberikan motivasi kepada peserta didik yang kurang atau belum berpartisipasi aktif.
Kegiatan
Penutup
- guru: bersama-sama dengan peserta didik dan/atau sendiri membuat rangkuman/simpulan pelajaran
- melakukan penilaian dan/atau refleksi terhadap kegiatan yang sudah dilaksanakan secara konsisten dan terprogram
- memberikan umpan balik terhadap proses dan hasil pembelajaran
- merencanakan kegiatan tindak lanjut dalam bentuk pembelajaran remedi, program pengayaan, layanan konseling dan/atau memberikan tugas baik tugas individual maupun kelompok sesuai dengan hasil belajar peserta didik;
Media
Pembelajaran
- Model / Charta organ – organ penyusun sistem reproduksi manusia..
Sumber
Pembelajaran
- Buku IPA Terpadu
- Buku IPA yang relevan
- Model / charta organ reproduksi manusia
- http://www.biologigonz.blogspot.com
Mengetahui
Kepala SMP Negeri 1 Randudongkal
|
Randudongkal,
……..........
Guru Mata Pelajaran Biologi
|
ANDY BASHORI, S.Pd
NIP.
19620528 198302 1 003
|
MURNASIH, S.Si
NIP.
19730630 200312 2 006
|
Tidak ada komentar:
Posting Komentar